Jumat, 13 Desember 2013

Serpihan Luka Ini

Air dari sepasang mata ini
Masih membasahi pipi
Bukan karena kau yang sirna
Tapi karna kau yang merenggutnya
Aku yang menanam
Aku pula yang merawatnya
Seluruh tenagaku, harapanku kutanamkan disitu
Dengan mudahnya kau panen tanpa sepengetahuanku
Apa kau ingat tentang itu?

Kau memintaku untuk mengajarkanmu akan semua itu
Dan ku ajarkan kau segalanya
Kau coba untuk menanamnya, merawatnya, dan memanennya
Tapi kenapa yang kau tanam itu benalu?
Kenapa kau tanam disekitarku?


                Belum puaskah dirimu akan segalanya?
                Kau ambil sari-sari ku
                Satu persatu mulai hilang
                Kau habiskan semuanya
                Laksana tsunami menerpa bumi
                Hingga kepedihanlah yang tersisa
    Itukah yang kau inginkan?
Dimana hati kecilmu?
Apakah hilang tak kembali?
Atau mungkin telah dimakan oleh benalu mu itu?
Hanya Tuhanlah yang tau

Jumat, 11 Oktober 2013

Cinta Datang Terlambat


        Berawal dari sebuah organisasi aku mulai mengenalnya. Awalnya biasa-biasa saja. Aku hanya mengenalnya sebatas kenal tidak lebih. Orang yang biasa aku panggil Rifky ini sangat jago dalam hal seni. Dia pernah menjuarai lomba mewakili Indonesia di Perth. Dengan membawakan Tari dayak Kalimantan, dia berhasil meraih juara pertama di negara orang dan mengharumkan tanah air tercinta ini. Keahliannya

Senin, 30 September 2013

The Inspiring Man

Sudah hampir 2 tahun aku bersekolah disitu. Banyak warna yang ku dapatkan. Mulai dari hitam yang sangat flat sampai dengan putih yang sangat berbalik seratus delapan puluh derajat. Atau bahkan rainbow yang sangat beraneka ragam warna.
Banyak teman yang kudapatkan di sekolah itu.

Kamis, 06 Juni 2013

Setangkai Mawar

Begitu banyak bunga yang melambai.
Beribu bentuk dan warna yang beragam.
Aku melihat sepucuk mawar di pojok sana.
Warnanya menarik dan bentuknya pun sangat unik.
Berbeda dengan yang lainnya. Aku sangat tertarik kepadanya.

Ku petik bunga itu dan ku tinggalkan yang lain.
Walaupun bunga yang lain terus melambai dan meminta untuk di petik.
Aku berharap aku tak salah memetik.


Awalnya bunga ini selalu mengeluarkan aroma yang begitu harum.
Tapi sayang, selain dia mengeluarkan keharuman itu, dia memiliki banyak duri di tangkainya.
Tanganku yang selalu memegang bunga ini pun terus mengeluarkan darah.

Aku sudah mencoba untuk mengobatinya.
Belum sembuh secara sempurna, duri itu lagi-lagi menusuk jari-jariku. Tangan ini bukan tangan ajaib yang bisa sembuh dengan cepat.
Lukanya terus melebar dan membekas. Siapa yang tahan bila terus menerus merasakan keperihan itu?

Aku merasa telah salah memilih bunga. 
Semua telah terjadi, nasi sudah menjadi bubur.
Aku sudah terlanjur memilihnya.

Rabu, 03 April 2013

Our Story


*Tok tok tok* "Eni, bangun!" Terdengar suara ibunya yang menggedor pintu. Eni masih tertidur pulas. Walaupun dia sudah mendengar suara ibunya itu. "Eni, ini sudah pagi, kamu gak sekolah apa?! Ini kan hari pertamamu masuk di sekolah baru." Karena merasa risih mendengar suara ibunya, ia  bangun dan bergegas masuk kekamar mandi. Tak ada satu katapun yang terucap dari mulutnya. Mungkin dia masih kesal karena sang ayah yang tidak bisa memberikannya sebuah mobil pada ulang tahunnya yang ke 16 ini. Mata yang bengkak itu masih terlihat begitu jelas. "Kamu masih marah sama papamu, Ni? Papamu itu bukannya nggak mau beliin kamu, tapi masih banyak kebutuhan lain yang harus dicukupin ketimbang beli mobil yang kamu mau, Ni." "Terserah!  Eni nggak perduli. Bilang aja mama sama papa itu pilih kasih. Coba aja kalau Kak Ical yang

Kamis, 31 Januari 2013

Aku, Kamu dan Dia


       Mobilku melaju mengarah kerumahku. Padahal jam tanganku masih menunjukan ke arah 10. Masih pagi sekali untuk seorang Nadya pulang ke rumah  jam segitu. Tapi, aku sendiri bingung ingin kemana. Daripada aku berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas, lebih baik aku pulang kerumah saja. Maklum, kondisiku saat ini berbeda jauh pada saat aku berada dimasa SMP dulu. Dulu hari Sabtu, aku pulang jam 1. Jadi sudah terasa lelah dan rasanya ingin lekas kembali kerumah. Sekarang? Jam 1 itu waktu aku usai sekolah saat hari Senin-Kamis. Sementara saat ini
Design by: Ghina Rahimah. Diberdayakan oleh Blogger.