Air dari
sepasang mata ini
Masih
membasahi pipi
Bukan karena
kau yang sirna
Tapi karna kau
yang merenggutnya
Aku yang menanam
Aku pula yang merawatnya
Seluruh tenagaku, harapanku kutanamkan disitu
Dengan mudahnya kau panen tanpa sepengetahuanku
Kau
memintaku untuk mengajarkanmu akan semua itu
Dan ku
ajarkan kau segalanya
Kau coba
untuk menanamnya, merawatnya, dan memanennya
Tapi kenapa
yang kau tanam itu benalu?
Kenapa kau tanam disekitarku?
Belum puaskah dirimu akan
segalanya?
Kau ambil sari-sari ku
Satu persatu mulai hilang
Kau habiskan semuanya
Laksana tsunami menerpa bumi
Laksana tsunami menerpa bumi
Hingga kepedihanlah yang tersisa
Itukah yang kau inginkan?
Dimana hati
kecilmu?
Apakah
hilang tak kembali?
Atau mungkin
telah dimakan oleh benalu mu itu?
Hanya
Tuhanlah yang tau